Jumat, 23 Desember 2011

Budidaya Nanas









Wilayah Kalimantan yang sebagian besar tanahnya merupakan tanah gambut, memang sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai daerah agribisnis holtikultura. Salah satunya adalah budidaya nanas. Nanas adalah buah tropis dengan daging buah berwarna kuning memiliki kandungan air 90% dan kaya akan Kalium, Kalsium, Iodium, Sulfur, dan Khlor. Selain itu nanas juga kaya akan Asam, Biotin, Vitamin B12, Vitamin E serta Enzim Bromelin.
Tanaman nanas memang membutuhkan tanah yang gembur dan kaya akan bahan organik, seperti yang terkandung dalam tanah gambut. Disamping itu, tanaman nanas juga membutuhkan curah hujan yang merata sepanjang tahun dengan suhu optimum 32°C, sesuai dengan kondisi geografi Kalbar yang dilalui garis kathulistiwa.
Kondisi lainnya yang tidak kalah penting adalah permintaan konsentrat nanas dunia yang terus meningkat dan harga jual yang tinggi sejalan dengan peningkatan permintaan luar negeri, seperti Eropa dan Amerika.
A. Karakteristik Lokasi
Tanaman nanas dapat tumbuh baik pada iklim agak kering – basah, dataran rendah, kondisi tanah gembur dan drainase baik. Sebagian wilayah Kalimantan memenuhi beberapa persyaratan tersebut sehingga cukup potensial untuk dikembangkan.
Berbagai inovasi teknologi tentang tanaman nanas, baik budidaya maupun pasca panennya perlu dimasyarakatkan kepada petani agar pendapatannya dapat ditingkatkan. Nanas sangat mudah ditanam dan dapat tumbuh di dataran rendah maupun tinggi.
Akan tetapi, pertumbuhan yang optimum dapat terjadi pada ketinggian antara 100-700 m di atas permukaan laut dengan bulan basah banyak. Bila ditanam di daerah kering, tanahnya harus memiliki sistem pengairan yang baik. Kedalaman air tanahnya tidak lebih dari 150 cm.
Sedangkan suhu udara rata-rata sekitar 30° C. Tanah harus ringan hingga sedang dengan tekstur setengah berat atau liat, porous, clan berhumus banyak. Derajat keasaman yang sesuai untuk tanaman ini berkisar antara 4,5-5,5. Kesuburan tanah tidak menjadi kendala pertumbuhannya, asalkan kebutuhan zat haranya terpenuhi.
B. Nilai Tambah
Kemudahan dalam budidaya dan pembuahan yang bisa di atur menjadikan komoditas nanas selalu tersedia sepanjang tahun. Budidaya yang sesuai dengnan petunjuk teknis dapat memberikan dampak langsung pendapatan petani.
Contoh perhitungan analisa usahatani di lokasi Kelurahan Bukit Merdeka Kec. Samboja, Kab. Kutai Kartanegara:  terdapat 20.000 tanaman/ha, maka keuntungan bersih yang diterima petani Rp7,3 juta/musim (asumsi harga rata-rata Rp 1.000,-/buah, biasanya terendah Rp 500,-dan tertinggi Rp 2.500,-), Net B/C rasio 1,95.
Implementasi teknologi pengolahan dodol nanas yang telah diadopsi dan berkembang mempunyai keunggulan karena teknologinya sederhana, bau/aroma khas, dan dapat bertahan sampai jangka 3-5 bulan bila pengolahannya baik.
Saat ini sudah terdapat produk dodol nanas yang telah mendapat izin Dinas Kesehatan untuk skala rumah tangga dengan omzet 30 – 40 kg/bulan. Keuntungan bersih dari pengolahan 10 kg nanas yaitu sebesar Rp109.900,- Net R/C rasio 1,51.
C. Uraian
Teknologi budidaya maupun pascapanen nanas dengan keragaman hasil olahannya sudah cukup banyak. Mengingat potensinya yang cukup besar, maka pemilihan teknologi tepat guna yang bersifat aplikatif, mudah dikembangkan, perlu disesuaikan dengan karakteristik sosial budaya lokal.
Buah nanas srikaya memiliki kadar air yang tinggi hingga mencapai kurang lebih 80-90 % sehingga mudah sekali mengalami perubahan fisik, kimia maupun fisiologis. Dengan demikian apabila tidak segera dipasarkan atau dilakukan penanganan lebih lanjut maka mutunya akan cepat menurun, sehingga pengolahan pascapanen menjadi penting.
Telah banyak hasil olahan nanas, antara lain: selai/jam, manisan buah, saos, keripik, dodol, sirup/pure, buah dalam sirup, jelly, dan serbuk nanas. Selain itu, limbah nanaspun masih bermanfaat. Daunnya dapat diolah menjadi benang, tali, dan jaring, sedangkan kulit buah dan mata sebagai sumber bahan baku produk nata de pina, sumber bahan pakan ternak, dan kompos.
D. Budidaya
Pedoman Budidaya
Sampai sekarang tanaman nanas diperbanyak dengan anakan yang keluar dari pangkal batang. Namun, adakalanya diperbanyak pula dengan sucker atau slips dan mahkotanya.
Batang dan mahkota bunga dapat dipotong dan dibelah untuk dijadikan bibit. Antara anakan (raton), tunas batang (sucker), dan mahkota (crown) terdapat perbedaan sifat fisiologis dalam umur berbunga dan produksinya. Makin ke bagian atas tanaman, umurnya makin panjang dan produksinya rendah.
Umur tanaman berbunga tidak menjadi persoalan karena pembungaan tanaman nanas dapat diatur dengan memberikan zat tumbuh, di antara karbid dan ethrel 40 PGR. Anakan atau mahkota bunga yang baru dipotong (dipisahkan) dapat ditanam langsung, tanpa disemaikan dahulu.
Sebaiknya dibiarkan dulu selama beberapa hari sebelum ditanam. Hal ini dimaksudkan agar lukanya tertutup kalus lebih dulu sehingga cepat berakar. Budi daya tanaman: Nanas ditanam dengan sistem dua-dua baris.
Tiap baris pada jarak 60 cm x 60 cm dan jarak antarbaris 150 cm. Namun, nanas dapat pula ditanam pada jarak antara 30-40 cm. Semakin rapat jarak tanamnya, buah yang dihasilkan semakin kecil.
Untuk kebutuhan industri pengalengan (canning) biasanya diperlukan buah berukuran kecil (jarak tanam 30 cm x 40 cm) silindris. Pupuk kandang yang diperlukan 5-10 kg per lubang tanam. Pupuk buatan yang digunakan yaitu 300 kg urea, 600 kg TSP, dan 300 kg KCl per hektar per tahun.
Pemeliharaan
Pupuk buatan diberikan dua kali, yaitu pada umur empat minggu dan delapan minggu setelah tanam. Namun, pemberian pupuk urea yang berlebihan dapat mendorong terjadinya mahkota ganda (multiple crown) dalam satu buah sehingga menyebabkan buah menjadi kecil dan terbentuk buah ganda (satu tangkai ada banyak buah yang berdempetan).
Pemeliharaan selanjutnya adalah pembersihan rumput atau gulma, terutama alang-alang (Imperata cylindrica L.). Adanya gulma pada pertanaman nanas dapat menurunkan hasil buah antara 20-42%. Pembuatan saluran-saluran drainase yang baik sangat dianjurkan untuk mencegah serangan penyakit busuk akar dan busuk hati (titik tumbuh).
Dalam mengatur panen, pembungaan tanaman nanas dapat diatur. Bila tanaman disemprot dengan ethrel 40 PGR dosis 70-200 ppm (1 ppm = 1 mg /liter air) pada titik tumbuhnya, satu bulan kemudian tanaman akan berbunga. Sebagai gantinya dapat digunakan karbid 200-300 mg yang dimasukkan ke titik tumbuh.
Hama dan Penyakit
Hama yang menyerang tanaman nanas yang penting adalah kutu merah, kutu sisik (Diaspis bromeliae Kerner), kutu tepung atau kutu putih (Dysmicoccus breuipes), binatang kala seribu (Scutigerella immaculata Newp), dan nematoda Pratylenchus yang menyebabkan terjadinya bintil-bintil pada akar.
Tanaman yang terserang kutu daunnya akan keriput dan pucat. Sementara penyakit yang berbahaya adalah cendawan Phytophthora cinnamomi Rand yang menyebabkan busuk hati (titik tumbuh) dan busuk buah bakteri Erwinia chrysanthemi. Pada pertanaman nanas yang drainasenya tidak baik atau tergenang air, penyakit busuk akar cendawan Phytophthora parasitica mengancam.
Selain itu, ada penyakit virus yang menyebabkan daun nanas mengecil dan bergaris kuning yang disebut Emilia sonchifolia (L.) DC. Virus ini disebarluaskan oleh gurem Thrips tabaci Lind. Oleh karena itu, dalam usaha tani komersial yang berskala besar, hama dan penyakit perlu dicegah sebelum menyerang tanaman.
Hama-hama di atas dapat diatasi dengan semprotan insektisida Bayrusil atau Kelthane 0,2%. Sementara penyakit cendawan dapat diatasi dengan semprotan fungisida sistemik.
Pemanenan
Bila terdapat ciri-ciri seperti jarak antara mata/duri sudah cukup lebar, bentuk mata datar/ceper, agak membundar, ujung kelopak telah mulai mengering; bau/aroma mulai harum; dan dasar buah telah mulai menguning maka tanaman telah tua/masak secara fisiologis. Untuk menjaga agar tidak terjadi penurunan mutu buah maka sebaiknya dilakukan peremajaan setelah umur tanaman 2 tahun.
Pascapanen
Buah nanas harus dipanen setelah tua benar atau matang pohon. Tanda buah dapat dipanen adalah matanya datar dan tampak jarang. Bila dipukul (diketuk) akan mengeluarkan suara menggema. Buah nanas yang mulai matang akan mengeluarkan aroma khas. Bulan-bulan panen besar adalah Desember, Januari, dan Juli.
Dengan mengolah buah nanas menjadi beraneka ragam hasil olahan maka daya simpan bisa lebih lama, mengurangi resiko busuk, dan dapat memperluas jangkauan pemasaran. Beberapa inovasi teknologi pengolahan buah nanas, yang salah satunya telah berkembang dan memperoleh izin Dinas Kesehatan adalah Dodol Nanas dan nata de pina.

SUMBER : Bisnis UKM.Com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.