Rabu, 11 Januari 2012

Krupuk Rambak "Raja Bawang" Khas Jogja

 PROSES PEMBUATAN :
Proses pembuatan krupuk rambak yang terbuat dari tepung tapioka dan tepung terigu : A. Komposisi :
      - Tepung Tapioka 15 kg
      - Tepung Terigu 3 kg
      - Bawang Putih 600 Gram
      - Garam secukupnya
      - Soda kue satu sendok makan
      - Air 25 liter

B. Pengadonan
Masukkan air kedalam mesin pengadonan, masukkan bumbu yang sudah digiling, masukkan tepung tapioka sedikit demi sedikit agar tidak menggumpal,dan masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit pula agar tidak menggumpal.tunggu sampai adonan betul-betul campur dan rata bumbunya juga adonan lebih mengental.

C. Pengadangan / Perebusan
Setelah adonan siap kemudian masukkan kedalam loyang ukuran 20 cm x 40 cm x 2 cm dengan takaran satu ciduk mandi penuh,sehingga ketebalan rata - rata kurang lebih 1 cm. Jumlah satu komposisi atau satu kali adonan yang dimasukkan kedalam loyang biasanya 27 loyang.

Setelah matang kira - kira 25 menit adonan sudah matang yang biasanya kami sebut dengan "Blebekan" ( lembaran ) dan siap didinginkan pakai kipas angin.

Berukut gambar adonan yang sudah matang :


D. Pemotongan
Setelah dingin kemudian dijemur sampai sedikit mengulit agar nantinya mudah dirajang atau diiris menggunakan mesin potong khusus.Sesudah Blebekan tadi sedikit mengulit lalu didinginkan lagi biar tidak lembek dan agak kaku, lalu blebekan yang lebar sepertu gambar diatas dibagi sesuai ukuran :
Bila sudah dibagi-bagi seperti gambar diatas, Rambak siap di Rajang dengan menggunakan mesin potong khusus untuk memotong krupuk rambak,kalaupun tidak ada mesin potong bisa menggunakan pisau tetapi akan memakan waktu yang banyak.
E. Penjemuran
Setelah selesai dirajang atau dipotong kemudian siap dijemur lagi sampai kering.Biasanya waktu penjemuran yang dibutuhkan sampai kering setelah dirajang / dipotong, pada saat kondisi panas terik memakan waktu 3 sampai 4 hari, dan jadilah krupuk rambak yang masih mentah alias belum digoreng.
Yang perlu diperhatikan pada saat rambak mentah dijemur jangan terlalu kering betul, karena kalau terlalu kering rambak mentah akan hancur jadi kecil - kecil keesokan harinya.

F. Pengemasan Mentah

Rambak mentah yang baru dijemur jangan langsung dimasukkan dalam kemasan karena hawa panas yang ada dalam rambak mentah akan membuat rambak mentah tersebut menjadi kepanasan dan hancur kalau langsung dikemas.
Biarkan dingin dulu baru siap dikemas. Dengan demikian rambak mentah bisa bertahan lama.

Selesai sudah Proses dari pembuatan.
  
PROSES PENNGORENGAN :
Siapkan dua wajan besar dan kecil masing - masing diatas kompor atau tungku yang berbeda.
Gunakan minyak goreng yang bagus karena mempunyai banyak keuntungan jika menggunakan minyak goreng yang bagus:
  • Yang pertama rambak mengembang dengan maksimal,
  • Kedua minyak goreng jadi irit,
  • Ketiga rasanya lebih gurih,
  • Keempat tidak mudah mlempem atau layu dan tidak serik / serak ditenggorokan,
  • Kelima rambak lebih tahan lama dan warna tidah mudah pudar serta rasa tetap bertahan gurih renyah dan nikmat.

Wajan besar dengan kompor besar, lalu minyak goreng dipanaskan sampai panas maksimal.
Wajan kecil dengan kompor kecil, lalu minyak goreng dipanaskan tidak sampai maksimal, atau dengan perbandingan prosentase
100% : 75 %.


Masukkan rambak yang sudah dijemur ulang secukupnya kedalam wajan yang kecil . Usahakan  awal pengembangan ditandai dengan mengembang dari kedua ujung, yang berarti suhu panas minyak pada wajan kecil sudah Pas, seperti gambar berikut :
Dan gambar berikut ini bila minyak terlalu panas, dengan ciri pengembangan diawali dari sisi samping :
Bila panas sudah Pas yaitu dari kedua ujung, Sehingga mengembang menjadi kira-kira sebesar Telunjuk jari :
 
kemudian dipindah kewajan besar yang panas sekali aduk sampai lebih mengembang maksimal,tapi jangan terlalu lama nanti gosong.




Catatan :
Rambak mentah yang akan digoreng harus dijemur dahulu, karena kalau tidak dijemur dan langsung digoreng rambak tidak bisa mengembang.
Ciri - ciri rambak bisa digoreng dan bisa mengembang yaitu dijemur hingga kering atau coba di patah terasa mudah, kemudian dilihat kedua ujung patahannya terlihat bening dan tidak buram.
Lalu siap deh...rambak digoreng.Kemudian siap juga dimakan atau dipasarkan.


Yang perlu diingat dan diperhatikan, tentukan jumlah rambak yang dijemur dan yang akan digoreng. Jangan disisakan rambak yang sudah dijemur, semua yang dijemur, harus digoren, kalau ndak ingin rambaknya hancur.
Seperti gambar berikut :
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
SUMBER :  www.rambakjogja.com   
Di Perbarui : HR

9 komentar:

  1. trimakasih gan atas petunjuknya yang lengkap

    BalasHapus
  2. trimakasih gan atas petunjuknya yang lengkap

    BalasHapus
  3. Mohon info gan, untuk mesin pemotong krupuk seperti itu bisa dibeli dmn?

    BalasHapus
  4. Mohon infonya bos..dimana alamat perAjang krupok tersebut..makasih..

    BalasHapus
  5. Soda kue itu fungsinya apa?

    BalasHapus
  6. Penasaran dengan alat potongnya

    BalasHapus

Pages

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.